Tragedi dan Halusinasi Mereka semu dan kita juga Barangkali kawannya mengharapkan belas kasih Aku katakan kita makhluk lemah Namun mereka jauh lebih lemah Mereka membunuh dengan darah di punggungnya Kawannya membunuh dengan dasi dan kemeja licin beraroma Paris Bukankah hidup itu indah? Menghayati dan mencintai hidup dengan biasa dalam harmoni nada Mozart di selipan detakkan Yang menarik pelatuk tak tahu, dia bunuh diri Kematian adalah mutlak dan ditakuti sekaligus disembah Pembunuhan adalah penghinaan atas kematian Bunuh diri adalah penghinaan atas kehidupan Bibir merekah seakan bunuh adalah hasrat naluriah Memandang harapan akan yang disana dan nanti dengan segala harapan Bunuh jalannya menuju yang disana Dia yang menghayati hidup akan terbunuh di kemudian.